Selama kurun waktu antara 1920 - 1930 seorang yang agak jenius bernama Ralph Nelson Elliott menemukan bahwa perilaku bursa saham tidak acak sebagaimana yang terlihat akan tetapi memiliki pola-pola tertentu yang dapat dipelajari dan dalam batas-batas tertentu dapat diprediksikan. Dia menemukan bahwa bursa saham ternyata memiliki kecenderungan perilaku yang berulang. Ada suatu pola perilaku yang terjadi ketika para trader dan investor berreaksi terhadap suatu situasi tertentu yang terjadi di bursa saham. Elliott menjelaskan bahwa pergerakan harga dipengaruhi unsur psikologi masa para pelaku bursa dan menyebabkan naik turunnya harga memiliki pola tertentu yang cenderung berulang. Pola-pola berulang ini dikategorikan oleh Elliott menjadi pola-pola yang disebutnya sebagai gelombang (waves). Dan akhirnya teori yang muncul dari hasil observasinya ini dikenal dengan nama: 'Teori Gelombang Elliott' (Elliott Waves Theory).
Pola Gelombang 5 – 3
Sebenarnya pembahasan teori gelombang Elliott akan memakan waktu yang cukup panjang dan kalau dibahas semua mungkin perlu waktu 2 semester untuk membahasnya. Setidaknya ada 12 pola gelombang yang dikemukakan oleh Elliott. Tapi dalam materi forexology ini hanya akan dibahas satu pola umum yang dominan saja dan cukup mewakili teori gelombangElliott. Teori gelombang Elliott menunjukkan bahwa pada saat pasar mengalami trend, pergerakan harga membentuk suatu pola yang disebutnya: pola gelombang 5 - 3.Lima Gelombang pertama disebut sebagai gelombang impulsif dan tiga gelombang selanjutnya disebuit sebagai gelombang korektif. Di bawah ini adalah contoh dari pola 5 gelombang impulsif dan 3 gelombang korektif:
Sekalipun pada mulanya teori ini berasal dari perilaku pasar di bursa saham, teori ini ternyata juga berlaku di bursa lainnya seperti forex. Berikut ini penjelasan singkat dari apa yang terjadi pada setiap gelombang:
Gelombang 1
Pasar saham mulai bergerak naik.Biasanya diakibatkan oleh aksi pembelian sekelompok kecil trader dan investor yang menganggap harga-harga saham beradapada level yang sangat menguntungkan.
Pasar saham mulai bergerak naik.Biasanya diakibatkan oleh aksi pembelian sekelompok kecil trader dan investor yang menganggap harga-harga saham beradapada level yang sangat menguntungkan.
Gelombang 2
Gerakan awal gelombang-1 yang sempat mengakibatkan aksi beli pada lantai bursa berhenti sejenak dan sebagian pelaku bursa beranggapan harga sudah terlalu tinggi dan saat yang cukup baik untuk melakukan aksi 'ambil untung' sehingga mereka mulai menjual kembali saham-sahamnya. Akibatnya harga kembali bergerak turun. Tapi harga saham tidak bergerak turun kembali ketitik awal karena tidak cukup banyak yang melakukan aksi 'ambil untung' ini.
Gelombang 3
Ini biasanya gelombang yang paling panjang dan paling kuat. Pergerakan saham awal mulai menarik perhatian
massa. Banyak orang mulai menyadari potensi keuntungan yang ada di saham ini lalu berbondong-bondong masuk pasar untuk mengadakan aksi beli. Ini mengakibatkan harga saham bergerak naik dengan kuat karena aksi beli dilakukan oleh banyak orang.
massa. Banyak orang mulai menyadari potensi keuntungan yang ada di saham ini lalu berbondong-bondong masuk pasar untuk mengadakan aksi beli. Ini mengakibatkan harga saham bergerak naik dengan kuat karena aksi beli dilakukan oleh banyak orang.
Gelombang 4
Kenaikan harga yang cepat membuat sebagian pelaku pasar merasa harga saham mulai terlalu tinggi dan mulai melakukan aksi ambil untung sehingga harga mulai turun. Gelombang ini biasanya tidak
terlalu besar karena banyak pelaku pasar sebenarnya masih menganggap saham ini menguntungkan dan mereka tidak ikutikutan menjual sahamnya. Sebagian pelaku masih menunggu situasi untuk melakukan 'buy on dip', beli saat harga turun.
Gelombang 5
Ini adalah titik dimana pelaku pasar menyadari saham ini masih cukup menarik dan melakukan pembelian karena tidak ingin kehilangan kesempatan untuk meraih untung. Pada gelombang ini pembelian
saham yang terjadi sudah tidak rasional dan cenderung emosional sehingga kemungkinan besar harga sudah 'overpriced' (terlalu tinggi). Sikap yang emosional pada gelombang ini akhirnya mulai disadari sebagian pelaku
pasar yang mulai melepas kembali sahamsahamnya sehingga memicu terjadinya gelombang koreksi 'ABC'.
pasar yang mulai melepas kembali sahamsahamnya sehingga memicu terjadinya gelombang koreksi 'ABC'.
Munculnya 5 gelombang pada trend naik ini mendapat reaksi perlawanan yang ditandai dengan munculnya 3 gelombang koreksi. Gelombang koreksi ditandai dengan huruf 'ABC' untuk membedakannya dengan gelombang impulsif.
Gelomang 5 – 3 Pada Trend Bearish
Apa yang baru dibahas adalah contoh gelombang Elliott pada pasar yang bergerak naik (bullish). Tentu saja
gelombang Elliott juga berlaku denga cara yang sama pada pasar yang bergerak turun (bearish). Pada pasar yang bergerak turun (bearish) pola gelombang 5 - 3 akan menjadi seperti ini:
gelombang Elliott juga berlaku denga cara yang sama pada pasar yang bergerak turun (bearish). Pada pasar yang bergerak turun (bearish) pola gelombang 5 - 3 akan menjadi seperti ini:
Gelombang Elliott dalam Forex
Apa yang diamati oleh Tuan Elliott di pasar saham sebenarnya dapat diterapka juga di forex. Pola ini bisa diterapkan dalam gerakan intraday atau gerakan
dalam jangka panjang.
dalam jangka panjang.
Salah satu penerapan Teori Gelombang Elliott yang paling favorit adalah pada saat munculnya berita yang mempengaruhi faktor fundamental pasar. Pada saat awal asar berreaksi terhadap suatu berita, ini memunculkan gelombang 1. Akan tetapi ada banyak trader yang masih ragu dan masih bersikap menunggu. Dalam hitungan menit biasanya harga mengalami koreksi tapi tidak kembali ke level semula sehingga memunculkan gelombang 2. Pada saat ini banyak trader yang mulai 'memahami' pengaruh fundamental yang diakibatkan oleh berita tersebut dan mulai masuk pasar untuk bertransaksi sehingga harga kembali bergerak mengikuti arah awal dengan kekuatan yang lebih besar. Inilah gelombang 3 yang biasanya lumayan panjang. Gerikutnya harga mulai mendekati batas support / resistance dan terkoreksi sehingga memunculkan gelombang 4. Selanjutnya gelombang 5 terlihat akibat upaya pelaku pasar untuk sekali lagi mencoba melanjutkan trend dengan berupaya menembus support / resistance. Kalau anda mampu menerapkan Teori Gelombang Elliot ini dengan baik, anda akan meraih keuntungan yang sangat lumayan karena pola ini cukup sering muncul beberapa kali dalam seminggu.