Para trader membuat keputusan menggunakan laporan bisnis, fundamental ekonomi, faktor teknis dan informasi lainnya yang berhubungan. Trader teknikal menggunakan chart, trend line, level support dan resistance, pola angka-angka dan analisa matematis untuk mengidentifikasi peluang trading, sementara itu trader fundamentalis memprediksi pergerakan harga dengan menterjemahkan berbagai informasi keadaan ekonomi, termasuk berita, laporan bisnis, indikasi kebijakan baru pemerintah dan laporannya, dan bahkan juga rumor. Bagaimanapun juga, pergerakan harga yang dramatis dapat terjadi apabila ada peristiwa yang tidak diharapkan terjadi. Peristiwa tersebut bisa berupa penaikan suku bunga dari bank central sampai peristiwa politik ataupun kegiatan perang. Meskipun demikian, seringkali bukanlah peristiwa itu sendiri yang menggerakkan pasar, akan tetapi pengharapan dari sebuah peristiwa itulah yang menciptakan pergerakan pasar.
Analisa Fundamental adalah metode analisis menggunakan kekuatan fundamental dari suatu negara. Secara umum kekuatan fundamental suatu negara ditunjukan dengan data-data ekonomi negara bersangkutan.
Beberapa Data Ekonomi dan Pengaruhnya terhadap mata uang USD
• Avarage Earning Naik, USD, USD Menguat
• Balance of Payment Naik, USD Menguat
• Budget Deficit Turun, USD Menguat
• Business Inventories Turun, USD Menguat
• Capacity Utilization Naik, USD Menguat
• Car Sales Naik, USD Menguat
• Chicago PMI (Purchasing Management Index) Naik,
USD Menguat
• Construction Spending Naik, USD Menguat
• Consumer Confidence Index (CCI) Naik, USD Menguat
• Consumer Credit (CI) Naik, USD Menguat
• Consumer Price Index (CPI) Turun, USD Menguat
• Consumer Spending (Expenditure) Turun, USD Menguat
• Cost of Living Naik, USD Menguat
• Current Account Turun, USD Menguat
• Corporate Profit Naik, USD Menguat
• Deflation Naik, USD Menguat
• Discount Rate Naik, USD Menguat
• Durabel Goods Orders Naik, USD Menguat
• Economic Monetary System (EMS) Naik, USD Menguat
• Factory Orders Naik, USD Menguat
• Federal Budget Naik, USD Menguat
• Federal Reserve Fund Naik, USD Menguat
• Gross Domestic Product (GDP) Naik, USD Menguat
• Gross national Product (GNP) Naik, USD Menguat
• Housing Start Naik, USD Menguat
• Industrial Productions Naik, USD Menguat
• Invisible Trade Turun, USD Menguat
• Jobless Claims Naik, USD Menguat
• Leading Indicators Naik, USD Menguat
• Money Supply (M,M,M,M) Naik, USD Menguat
• National Association Purchasing Managers (NAPM)
Naik, USD naik
• Non Farm Payrolls Naik, USD Menguat
• Personal Expenditure Naik, USD Menguat
• Personal Income Turun, USD Menguat
• Prime Rate Naik, USD Menguat
• Product Price Index (PPI) Naik, USD Menguat
• Public Sector Debt Repayment Naik, USD Menguat
• Retail Sales Turun, USD Menguat
• Trade Balance Naik, USD Menguat
• Trade Devicit Turun, USD Menguat
• Trade Weighted Index Turun, USD Menguat
• Unemployment rate Turun, USD Menguat
• Unit Labour Cost Naik, USD Menguat
• Value Added Tax Naik, USD Menguat
• Visible Trade Naik, USD Menguat
• Whole Sale Price Index Naik, USD Menguat
• Whole Sale Order Naik, USD Menguat
Setiap berita baik yang berhubungan langsung maupun tidak langsung dengan ekonomi dapat menjadi faktor fundamental yang penting untuk dicermati. Pada dasarnya analisa fundamental dapat dikelompokan menjadi empat kategori besar, yaitu:
1. Faktor Ekonomi
2. Faktor Politik
3. Faktor Keuangan dan Moneter
4. Faktor Eksternal
FAKTOR EKONOMI
Dalam menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi fundamental perekonomian suatu negara, indikator ekonomi merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan dan menjadi bagian penting dari keseluruhan faktor fundamental itu sendiri. Seiring kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, untuk mendapatkan sumber informasi terkini seorang trader juga sering menggunakan informasi yang berasal dari monitor komputer, misalnya melaui Dow Jones Telerate, Reuters, Knight Rider maupun Bloomberg.
Indikator-indikator ekonomi yang sering digunakan dalam Analisis Fundamental diantaranya:
1. Gross Domestic Product
Gross Domestic Product merupakan jumlah seluruh barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu negara baik oleh perusahaan dalam negeri maupun oleh perusahaan asing yang beroperasi di dalam negara tersebut pada suatu periode tertentu.
2. Inflasi
Seorang Trader akan selalu memperhatikan dengan seksama perkembangan tingkat inflasi. Salah satu cara pemerintah dalam menanggulangi inflasi adalah dengan melakukan kebijakan menaikkan tingkat suku bunga. Kebijakan peningkatan tingkat suku bunga ini diharapkan dapat memperkuat nilai tukar dan mengendalikan tingkat inflasi. Penggunaan tingkat inflasi sebagai salah satu indikator fundamental ekonomi adalah untuk mencerminkan tingkat GDP dan GNP ke dalam nilai sebenarnya. Nilai GDP dan GNP merupakan indikator yang sangat penting bagi seorang Trader dalam membandingkan peluang dan resiko investasinya di luar negeri. Beberapa indikator untuk mengetahui tingkat inflasi:
• Producer Price Index (PPI), adalah indeks yang mengukur rata-rata perubahan harga yang diterima oleh produsen domestik untuk setiap output yang dihasilkan dalam setiap tingkat proses produksi. Data PPI dikumpulkan dari berbagai sektor ekonomi terutama dari sektor manufaktur, pertambangan dan pertanian.
• Consumer Price Index (CPI), digunakan untuk mengukur rata-rata perubahan harga eceran dan sekelompok barang dan jasa tertentu. Kedua indeks tersebut, CPI dan PPI, digunakan Trader sebagai indikator untuk mengukur tingkat inflasi yang terjadi. Seorang Trader tidak dapat berharap bahwa Bank Sentral akan menaikkan tingkat suku bunga apabila salah satu indikator memberikan sinyal kuat tentang adanya inflasi maupun menurunkan suku bunga untuk keadaan sebaliknya. Sebagai contoh, dampak Perang Teluk 1991 memicu naiknya harga minyak bumi sehingga indeks CPI di Amerika Serikat juga naik. Namun karena peningkatan indeks CPI itu tidak berlangsung lama, maka Bank Sentral Amerika Serikat tidak mengambil tindakan apa pun.
3. Balance of Payment
Balance of Payment merupakan suatu neraca yang terdiri dari keseluruhan aktivitas transaksi perekonomian internasional suatu negara, baik yang bersifat komersial maupun finansial, dengan negara lain pada suatu periode tertentu. Balance of Payment ini mencerminkan seluruh transaksi antara penduduk, pemerintah dan pengusaha dalam negeri dan pihak luar negeri, seperti transaksi ekspor dan impor, investasi portofolio, transaksi antar Bank Sentral dan lain-lain. Indikator umum yang sering digunakan adalah neraca perdagangan / current account. Faktor lain yang mempengaruhi neraca pembayaran adalah adanya aliran investasi asing yang masuk ke dalam negeri dalam bentuk Foreign Direct Investment maupun Portofolio Investment. Contoh: surplus neraca perdagangan Jepang terhadap Amerika Serikat pada tahun 1998 memberikan indikasi yang jelas terhadap meningkatnya volume permintaan Yen dalam aktifitas perdagangan. Akibatnya nilai tukar Yen terhadap Dollar AS menguat.
4. Employment
Employment adalah suatu indikator yang dapat memberikan gambaran tentang kondisi riil berbagai sektor ekonomi. Indikator mengenai tingkat kesempatan kerja ini dapat dijadikan sebagai alat untuk menganalisis sehat / tidaknya perekonomian suatu negara. Apabila perekonomian berada dalam keadaan full capacity / kapasitas penuh maka akan tercapai full employment. Jika keadaan sebaliknya, maka tingkat pengangguran pun akan meningkat. Tingkat employment adalah indikator ekonomi yang sangat penting bagi pasar keuangan pada umumnya dan pasar valuta asing khususnya.
FAKTOR POLITIK
Faktor Politik merupakan salah satu indikator untuk memprediksi pergerakan nilai tukar, sangat sulit untuk diketahui timing / waktu terjadinya secara pasti dan untuk ditentukan dampaknya terhadap fluktuasi nilai tukar. Ada kalanya suatu perkembangan politik berdampak pada pergerakan nilai tukar, namun ada kalanya tidak membawa dampak apapun terhadap pergerakan nilai tukar. Contoh: gejolak politik yang terjadi di Indonesia pada pasca pergantian kepemimpinan nasional dari masa pemerintah Orde Baru 1966-1998 sampai ke Orde Reformasi menimbulkan gejolak fluktuasi nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS yang sangat signifikan. Namun ada kalanya isu politik tidak mempengaruhi fluktuasi nilai tukar, seperti dalam kasus Presiden Amerika Serikat, Bill Clinton dan Monica Lewinsky pada tahun 1998 yang tidak serta merta membawa dampak terhadap perubahan nilai tukar Dollar AS.
FAKTOR KEUANGAN & MONETER
Peranan Faktor Keuangan sangat penting dalam melakukan Analisis Fundamental. Adanya perubahan dalam kebijaksanaan moneter dan fiskal yang diterapkan oleh pemerintah, terutama dalam hal kebijakan yang menyangkut perubahan tingkat suku bunga, akan membawa dampak signifikan terhadap perubahan dalam fundamental ekonomi. Perubahan kebijakan ini juga akan mempengaruhi nilai tukar mata uang. Para pengamat pasar valuta asing menyatakan bahwa tingkat suku bunga adalah penentu utama nilai tukar suatu mata uang, selain indikator keuangan lainnya, seperti jumlah uang yang beredar. Aturan umum mengenai kebijakan tingkat suku bunga ini adalah: semakin tinggi tingkat suku bunga maka semakin kuat juga nilai tukar suatu mata uang.Tingkat suku bunga yang dimaksudkan disini adalah tingkat suku bunga riil bukan yang nominal. Seorang Trader akan bereaksi terhadap perubahan selisih tingkat suku bunga, bukan pada perubahan tingkat suku bunga secara individual.
FAKTOR EKSTERNAL
Faktor Eksternal dapat membawa perubahan yang signifikan terhadap nilai tukar suatu negara. Perubahan ekonomi yang terjadi dalam suatu negara dapat membawa dampak regional bagi perekonomian negara-negara yang berada di kawasan yang sama. Dalam era alokasi global asset, arus portofolio modal tidak lagi mengenal batas-batas wilayah negara. Para Fund Manager, Investor dan Hedge Fund yang melakukan investasi secara global sangat mencermati perubahan ekonomi, bukan hanya dalam lingkup satu negara, melainkan juga meluas hingga ke dalam lingkup satu kawasan / regional tertentu.
Analisa Fundamental adalah metode analisis menggunakan kekuatan fundamental dari suatu negara. Secara umum kekuatan fundamental suatu negara ditunjukan dengan data-data ekonomi negara bersangkutan.
Beberapa Data Ekonomi dan Pengaruhnya terhadap mata uang USD
• Avarage Earning Naik, USD, USD Menguat
• Balance of Payment Naik, USD Menguat
• Budget Deficit Turun, USD Menguat
• Business Inventories Turun, USD Menguat
• Capacity Utilization Naik, USD Menguat
• Car Sales Naik, USD Menguat
• Chicago PMI (Purchasing Management Index) Naik,
USD Menguat
• Construction Spending Naik, USD Menguat
• Consumer Confidence Index (CCI) Naik, USD Menguat
• Consumer Credit (CI) Naik, USD Menguat
• Consumer Price Index (CPI) Turun, USD Menguat
• Consumer Spending (Expenditure) Turun, USD Menguat
• Cost of Living Naik, USD Menguat
• Current Account Turun, USD Menguat
• Corporate Profit Naik, USD Menguat
• Deflation Naik, USD Menguat
• Discount Rate Naik, USD Menguat
• Durabel Goods Orders Naik, USD Menguat
• Economic Monetary System (EMS) Naik, USD Menguat
• Factory Orders Naik, USD Menguat
• Federal Budget Naik, USD Menguat
• Federal Reserve Fund Naik, USD Menguat
• Gross Domestic Product (GDP) Naik, USD Menguat
• Gross national Product (GNP) Naik, USD Menguat
• Housing Start Naik, USD Menguat
• Industrial Productions Naik, USD Menguat
• Invisible Trade Turun, USD Menguat
• Jobless Claims Naik, USD Menguat
• Leading Indicators Naik, USD Menguat
• Money Supply (M,M,M,M) Naik, USD Menguat
• National Association Purchasing Managers (NAPM)
Naik, USD naik
• Non Farm Payrolls Naik, USD Menguat
• Personal Expenditure Naik, USD Menguat
• Personal Income Turun, USD Menguat
• Prime Rate Naik, USD Menguat
• Product Price Index (PPI) Naik, USD Menguat
• Public Sector Debt Repayment Naik, USD Menguat
• Retail Sales Turun, USD Menguat
• Trade Balance Naik, USD Menguat
• Trade Devicit Turun, USD Menguat
• Trade Weighted Index Turun, USD Menguat
• Unemployment rate Turun, USD Menguat
• Unit Labour Cost Naik, USD Menguat
• Value Added Tax Naik, USD Menguat
• Visible Trade Naik, USD Menguat
• Whole Sale Price Index Naik, USD Menguat
• Whole Sale Order Naik, USD Menguat
Setiap berita baik yang berhubungan langsung maupun tidak langsung dengan ekonomi dapat menjadi faktor fundamental yang penting untuk dicermati. Pada dasarnya analisa fundamental dapat dikelompokan menjadi empat kategori besar, yaitu:
1. Faktor Ekonomi
2. Faktor Politik
3. Faktor Keuangan dan Moneter
4. Faktor Eksternal
FAKTOR EKONOMI
Dalam menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi fundamental perekonomian suatu negara, indikator ekonomi merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan dan menjadi bagian penting dari keseluruhan faktor fundamental itu sendiri. Seiring kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, untuk mendapatkan sumber informasi terkini seorang trader juga sering menggunakan informasi yang berasal dari monitor komputer, misalnya melaui Dow Jones Telerate, Reuters, Knight Rider maupun Bloomberg.
Indikator-indikator ekonomi yang sering digunakan dalam Analisis Fundamental diantaranya:
1. Gross Domestic Product
Gross Domestic Product merupakan jumlah seluruh barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu negara baik oleh perusahaan dalam negeri maupun oleh perusahaan asing yang beroperasi di dalam negara tersebut pada suatu periode tertentu.
2. Inflasi
Seorang Trader akan selalu memperhatikan dengan seksama perkembangan tingkat inflasi. Salah satu cara pemerintah dalam menanggulangi inflasi adalah dengan melakukan kebijakan menaikkan tingkat suku bunga. Kebijakan peningkatan tingkat suku bunga ini diharapkan dapat memperkuat nilai tukar dan mengendalikan tingkat inflasi. Penggunaan tingkat inflasi sebagai salah satu indikator fundamental ekonomi adalah untuk mencerminkan tingkat GDP dan GNP ke dalam nilai sebenarnya. Nilai GDP dan GNP merupakan indikator yang sangat penting bagi seorang Trader dalam membandingkan peluang dan resiko investasinya di luar negeri. Beberapa indikator untuk mengetahui tingkat inflasi:
• Producer Price Index (PPI), adalah indeks yang mengukur rata-rata perubahan harga yang diterima oleh produsen domestik untuk setiap output yang dihasilkan dalam setiap tingkat proses produksi. Data PPI dikumpulkan dari berbagai sektor ekonomi terutama dari sektor manufaktur, pertambangan dan pertanian.
• Consumer Price Index (CPI), digunakan untuk mengukur rata-rata perubahan harga eceran dan sekelompok barang dan jasa tertentu. Kedua indeks tersebut, CPI dan PPI, digunakan Trader sebagai indikator untuk mengukur tingkat inflasi yang terjadi. Seorang Trader tidak dapat berharap bahwa Bank Sentral akan menaikkan tingkat suku bunga apabila salah satu indikator memberikan sinyal kuat tentang adanya inflasi maupun menurunkan suku bunga untuk keadaan sebaliknya. Sebagai contoh, dampak Perang Teluk 1991 memicu naiknya harga minyak bumi sehingga indeks CPI di Amerika Serikat juga naik. Namun karena peningkatan indeks CPI itu tidak berlangsung lama, maka Bank Sentral Amerika Serikat tidak mengambil tindakan apa pun.
3. Balance of Payment
Balance of Payment merupakan suatu neraca yang terdiri dari keseluruhan aktivitas transaksi perekonomian internasional suatu negara, baik yang bersifat komersial maupun finansial, dengan negara lain pada suatu periode tertentu. Balance of Payment ini mencerminkan seluruh transaksi antara penduduk, pemerintah dan pengusaha dalam negeri dan pihak luar negeri, seperti transaksi ekspor dan impor, investasi portofolio, transaksi antar Bank Sentral dan lain-lain. Indikator umum yang sering digunakan adalah neraca perdagangan / current account. Faktor lain yang mempengaruhi neraca pembayaran adalah adanya aliran investasi asing yang masuk ke dalam negeri dalam bentuk Foreign Direct Investment maupun Portofolio Investment. Contoh: surplus neraca perdagangan Jepang terhadap Amerika Serikat pada tahun 1998 memberikan indikasi yang jelas terhadap meningkatnya volume permintaan Yen dalam aktifitas perdagangan. Akibatnya nilai tukar Yen terhadap Dollar AS menguat.
4. Employment
Employment adalah suatu indikator yang dapat memberikan gambaran tentang kondisi riil berbagai sektor ekonomi. Indikator mengenai tingkat kesempatan kerja ini dapat dijadikan sebagai alat untuk menganalisis sehat / tidaknya perekonomian suatu negara. Apabila perekonomian berada dalam keadaan full capacity / kapasitas penuh maka akan tercapai full employment. Jika keadaan sebaliknya, maka tingkat pengangguran pun akan meningkat. Tingkat employment adalah indikator ekonomi yang sangat penting bagi pasar keuangan pada umumnya dan pasar valuta asing khususnya.
FAKTOR POLITIK
Faktor Politik merupakan salah satu indikator untuk memprediksi pergerakan nilai tukar, sangat sulit untuk diketahui timing / waktu terjadinya secara pasti dan untuk ditentukan dampaknya terhadap fluktuasi nilai tukar. Ada kalanya suatu perkembangan politik berdampak pada pergerakan nilai tukar, namun ada kalanya tidak membawa dampak apapun terhadap pergerakan nilai tukar. Contoh: gejolak politik yang terjadi di Indonesia pada pasca pergantian kepemimpinan nasional dari masa pemerintah Orde Baru 1966-1998 sampai ke Orde Reformasi menimbulkan gejolak fluktuasi nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS yang sangat signifikan. Namun ada kalanya isu politik tidak mempengaruhi fluktuasi nilai tukar, seperti dalam kasus Presiden Amerika Serikat, Bill Clinton dan Monica Lewinsky pada tahun 1998 yang tidak serta merta membawa dampak terhadap perubahan nilai tukar Dollar AS.
FAKTOR KEUANGAN & MONETER
Peranan Faktor Keuangan sangat penting dalam melakukan Analisis Fundamental. Adanya perubahan dalam kebijaksanaan moneter dan fiskal yang diterapkan oleh pemerintah, terutama dalam hal kebijakan yang menyangkut perubahan tingkat suku bunga, akan membawa dampak signifikan terhadap perubahan dalam fundamental ekonomi. Perubahan kebijakan ini juga akan mempengaruhi nilai tukar mata uang. Para pengamat pasar valuta asing menyatakan bahwa tingkat suku bunga adalah penentu utama nilai tukar suatu mata uang, selain indikator keuangan lainnya, seperti jumlah uang yang beredar. Aturan umum mengenai kebijakan tingkat suku bunga ini adalah: semakin tinggi tingkat suku bunga maka semakin kuat juga nilai tukar suatu mata uang.Tingkat suku bunga yang dimaksudkan disini adalah tingkat suku bunga riil bukan yang nominal. Seorang Trader akan bereaksi terhadap perubahan selisih tingkat suku bunga, bukan pada perubahan tingkat suku bunga secara individual.
FAKTOR EKSTERNAL
Faktor Eksternal dapat membawa perubahan yang signifikan terhadap nilai tukar suatu negara. Perubahan ekonomi yang terjadi dalam suatu negara dapat membawa dampak regional bagi perekonomian negara-negara yang berada di kawasan yang sama. Dalam era alokasi global asset, arus portofolio modal tidak lagi mengenal batas-batas wilayah negara. Para Fund Manager, Investor dan Hedge Fund yang melakukan investasi secara global sangat mencermati perubahan ekonomi, bukan hanya dalam lingkup satu negara, melainkan juga meluas hingga ke dalam lingkup satu kawasan / regional tertentu.